Pengertian Media Pembelajaran

Kamis, 07 Juni 2012 · 0 komentar

Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).
Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Banyak batasan tentang media, Association of Education and Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung pengertian sebagai medium (Gagne, et al., 1988) atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar -siswa dan isi pelajaran. Sebagai mediator, dapat pula mencerminkan suatu pengertian bahwa dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru sampai kepada peralatan yang paling canggih dapat disebut sebagai media. Heinich, et.al., (1993) memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan dengan batasan di atas yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan oleh Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et al., 1988), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televisi, radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran. Menurut National Education Association -NEA (dalam Sadiman, dkk., 1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
Selengkapnya...

Karakteristik Media Pembelajaran

Rabu, 06 Juni 2012 · 0 komentar

Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman, dkk., 1990).
Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2002) adalah: a) ciri fiksatif, yang menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek; b) ciri manipulatif, yaitu kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut; c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
Berdasarkan uraian sebelumnya, ternyata bahwa karakteristik media, klasifikasi media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs, Gagne, Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan pengelompokan atau membuat taksonomi mengenai media pembelajaran. Dari sekian pengelompokan tersebut, secara garis besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas: media grafis, media audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan visual saja dan disertai rekaman audio), dan media permainan-simulasi. Arsyad (2002) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat kelompok berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Masing-masing kelompok media tersebut memiliki karakteristik yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya. Karakteristik dari masing-masing kelompok media tersebut akan dibahas dalam uraian selanjutnya.
Media grafis. Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
Media audio. Hakekat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disampaikan atau dituangkan kedalam simbul-simbul auditif (verbal dan/atau non-verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
Media proyeksi diam. Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya. Ada kalanya media ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau disertai rekaman audio. Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
Media permainan dan simulasi. Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan peran, atau permainan simulasi. Meskipun berbeda-beda, semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu istilah yaitu permainan (Sadiman, 1990). Ciri atau karakteristik dari media ini adalah: melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan mengubah alat dan persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.
Selengkapnya...

Klasifikasi Media Pembelajaran

Senin, 04 Juni 2012 · 0 komentar

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran.
Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak. Pengelompokan menurut tingkat kerumitan perangkat media, khususnya media audio-visual, dilakukan oleh C.J Duncan, dengan menyususn suatu hirarki. Dari hirarki yang digambarkan oleh Duncan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat hirarki suatu media, semakin rendah satuan biayanya dan semakin khusus sifat penggunaannya. Namun demikian, kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika suatu media berada pada hirarki paling rendah. Schramm (dalam Sadiman, dkk., 1986) juga melakukan pegelompokan media berdasarkan tingkat kerumitan dan besarnya biaya. Dalam hal ini, menurut Schramm ada dua kelompok media yaitu big media (rumit dan mahal) dan little media (sederhana dan murah). Lebih jauh lagi ahli ini menyebutkan ada media massal, media kelompok, dan media individu, yang didasarkan atas daya liput media.
Beberapa ahli yang lain seperti Gagne, Briggs, Edling, dan Allen, membuat taksonomi media dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam belajar, ketimbang sifat medianya sendiri. Gagne misalnya, mengelompokkan media berdasarkan tingkatan hirarki belajar yang dikembangkannya. Menurutnya, ada 7 macam kelompok media seperti: benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar. Briggs mengklasifikasikan media menjadi 13 jenis berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan karakteristik siswa. Ketiga belas jenis media tersebut adalah: objek/benda nyata, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film bingkai, film (16 mm), film rangkai, televisi, dan gambar (grafis).
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2002) mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Seels dan Glasgow (dalam Arsyad, 2002) membagi media ke dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Pilihan media tradisional berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak, permainan, dan media realia. Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir berupa media berbasis telekomunikasi (misal teleconference) dan media berbasis mikroprosesor (misal: permainan komputer dan hypermedia).
Dari beberapa pengelompokkan media yang dikemukakan di atas, tampaknya bahwa hingga saat ini belum terdapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi (sistem taksonomi) media yang baku. Dengan kata lain, belum ada taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup segala aspeknya, terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Atau memang tidak akan pernah ada suatu sistem klasifikasi atau pengelompokan yang sahih dan berlaku umum. Meskipun demikian, apapun dan bagaimanapun cara yang ditempuh dalam mengklasifikasikan media, semuanya itu memberikan informasi tentang spesifikasi media yang sangat perlu kita ketahui. Pengelompokan media yang sudah ada pada saat ini dapat memperjelas perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.
Selengkapnya...

Buku Ajar

Jumat, 17 Juni 2011 · 0 komentar

Buku ajar merupakan barang wajib yang harus dibuat guru. Buku itu harus menarik(eye catching) dan digemari siswanya sehingga mampu mendongkrak motivasi belajar siswa. Buku ajar tidak boleh kaku karena akan ditinggalkan siswa. Perwajahan buku memberikan inspirasi bagi siswa. Buku ajar perlu direkayasa sehingga bagus, menarik, dan penuh daya selera bagi pembacanya. Dengan begitu, buku ajar dapat mempermudah proses belajar-mengajar guru pada siswa.



  • Contoh : Buku ajar IPA mengenai "Ciri-ciri makhluk hidup"
  • Isi buku ajar :
  • Materi : Makhluk hidup memiliki ciri ciri yang membedakan dengan benda mati, yaitu 1. BERNAFAS ( Respirasi )
    - Yaitu proses mengambil atau menghirup O2 dan mengeluarkan CO2 (karbondioksida), Oksigen di dalam tubu hmanusia digunakan untuk proses oksidasi, yaitu proses pembakaran makanan oleh oksigen di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.
    - Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
    - Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
    - Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
    2. BERGERAK
    Makhluk hidup bergerak, ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif.Gerak pasif, yaitu gerak yang proses geraknya tidak dapat diamati secara langsung, misalnya gerakan pada tumbuhan ( contoh : mekarnya bunga, ujung tunas tanaman menuju ke arah datangnya sinar matahari, menutupnya daun lamtoro pada malam hari an akar tumbuhan menuju pusat bumi )
    3. MAKAN ( Nutrisi )
    Untuk dapat bertahan hidup, makhluk hidup memerlukan makanan dan air, fungsi makanan :
    a. Menimbulkan energi ( tenaga )
    b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
    c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak
    Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.
    4. IRIBALITAS ( tanggap terhadap rangsangan )
    Iribalitas yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsang.Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari :
    - Mata untuk melihat
    - Telinga untuk mendengar
    - Kulit untuk meraba
    - Hidung untuk mencium
    - Lidah untuk mengecap
    5. TUMBUH DAN BERKEMBANG
    Tumbuh adalah proses dari kecil menjadi besar, contoh : perumbuhan pada tumbuhan dapat dilihat dari ukurannya yang semakin besar dari kecambah menjadi pohon.Pertumbuhan pada tanaman tergantung pada zat zat organik yang ada di dalam tanah, seperti N,P,K,Fe dan Ca
    6. REPRODUKSI
    SEmua makhluk hidup berkembang biak, hal ini merupakan upaya makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru.Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah, Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
    a. Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan ( fertilisasi ) , peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
    b. Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet atau sel kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi geragih
    7. ADAPTASI
    Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat.Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.
    8. MEMERLUKAN SUHU TERTENTU
    SEmua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.
    9. MENGELUARKAN ZAT SISA ( sekresi )
    Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
    Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
    a. Paru paru mengeluarkan CO2
    b. Kulit mengeluarkan keringat
    c. Ginjal mengeluarkan uriine

    Makhluk hidup juga memerlukan berbagai macam kebutuhan agar dapat bertahan hidup. Kebutuhan makhluk hidup tersebut, antara lain, makanan, air, udara, cahaya matahari, dan tempat tinggal.

    1. Makanan

    Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah sumber energi bagi makhluk hidup. Tanpa makanan, makhluk hidup akan mati. Melalui makanan, makhluk hidup menghasilkan energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat.

    2. Air

    Selain makanan, makhluk hidup juga membutuhkan air. Air berfungsi agar tubuh tidak mengalami kekeringan (dehidrasi). Jika kamu haus, kamu akan mengambil minum, bukan? Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan yang sama-sama membutuhkan air.

    3. Udara

    Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Tanpa udara, makhluk hidup akan mati. Udara yang dibutuhkan makhluk hidup adalah udara yang bersih. Cobalah kamu tutup hidungmu selama sepuluh detik. Apa yang kamu rasakan?


    4. Cahaya Matahari

    Makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Cahaya matahari dibutuhkan hewan dan manusia untuk menghangatkan tubuhnya, menerangi lingkungan, dan untuk mengeringkan berbagai benda. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis.

    5. Tempat Tinggal

    Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Manusia membutuhkan rumah sebagai tempat perlindungannya. Hewan dan tumbuhan pun membutuhkan tempat untuk berlindung. Tempat tinggal hewan biasa disebut kandang atau sarang. Tumbuhan menggunakan tanah dan air sebagai tempat tinggalnya.










      
    Evaluasi

    Kerjakanlah di buku latihanmu

    A.  Isilah titik-titik pada soal berikut dengan jawaban yang tepat.
     1. Makanan merupakan sumber ... bagi makhluk hidup.
     2. Manusia membutuhkan udara untuk ....
     3. Hewan membutuhkan cahaya matahari untuk ....
     4. Cara makhluk hidup mempertahankan kelestarian jenisnya dengan ....
     5. Hewan yang bergerak dengan cara melompat adalah ....
     6. Contoh gerak pada tumbuhan adalah ....
     7. Contoh hewan karnivor adalah ....
     8. Tumbuhan yang berkembang biak dengan cara kawin disebut ....
     9. Anak kucing yang berubah menjadi kucing dewasa menunjukkan
    bahwa makhluk hidup mengalami ....
    10. Tempat tinggal dibutuhkan makhluk hidup untuk ....

    B.  Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas.
     1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
     2. Tuliskan ciri-ciri makhluk hidup.
     3. Apa manfaat makanan dan air bagi makhluk hidup?
     4. Apa saja kebutuhan makhluk hidup agar dapat melangsungkan hidupnya dengan baik?
     5. Untuk apa makhluk hidup berkembang biak?







Selengkapnya...

Media 3 Dimensi

· 0 komentar

 Media 3 dimensi
Adalah media yang mempunyai panjang, lebar, dan isi. Media 3 dimensi yang sering digunakan adalah model dan boneka.

Contoh :
1. Membentuk sesuatu menggunakan plastisin






2. Membuat boneka tangan untuk mendongeng







TIPU DAYA SI BURUNG BANGAU
Malini adalah sebuah danau. Pemandangannya sangat indah, air jernih membuat senang penghuninya. Berbagai jenis hewan air merasa aman tentram. Mereka hidup damai tanpa ada ganguan. Suatu hari datanglah seekor bangau yang terbang di atas danau itu. Ia amat terpesona melihat keindahannya. Dengan segera ia mendekati danau itu dan mulai menjalankan akal muslihatnya. Ditepi danau itu ia mengambil sikap berdiri dengan satu kaki menghadap ke arah danau, seakan-akan ia menjadi seekor bangau pertapa yang telah meninggalkan alam keduniawian.
Berhari-hari ia bersikap demikian tanpa bergerak-gerak sedikitpun. Lama-lama ikan-ikan di danau merasa heran dan mereka mulai berani mendekati bangau yang sedang "bertapa". Dua ekor ikan mencoba lewat dimuka bangau itu. Tapi bangau tidak mengubah sikap sedikitpun. Ia seakan-akan tak mempunyai nafsu lagi untuk menikmati kehidupan yang indah ini.Akhirnya semua ikan di danau itu tak merasa takut lagi padanya, dan mereka tak merasa khawatir akan dijadikan mangsa bangau itu. Suatu hari, karena rasa ingin tahunya, raja ikan di danau itu bertanya pada bangau : "Mengapa kau sedih wahai bangau?""Oh ikan yang baik, aku berbuat demikian ini adalah atas kehendak dewa. Aku telah sadar dari segala perbuatanku yang telah lalu, yang membuatku sangat berdosa besar terhadap dewa-dewa. Sebab itu aku hendak menebus dosa-dosaku itu dengan petunjuknya, dan mulai saat ini aku tak mau lagi memusuhi sesama mahluk, termasuk engkau ikan-ikan, apa lagi memakannya. Alangkah gembiranya ikan-ikan mendengarnya.
Tetapi beberapa hari kemudian alangkah herannya ikan-ikan ketika dilihatnya bangau menangis. Maka bertanyalah sang raja ikan: "Hai bangau! mengapa engkau menangis?" Oh ikan, alangkah sedihnya aku, jawab bangau sambil terus mengisak-isak. "Mengapakah demikian, bangau?" tanya ikan lagi. Sebenarnya akan datang bencana yang bakal menimpa kita sekalian, penghuni danau indah ini. Aku telah mendengar kabar, bahwa tiada beberapa lama lagi para nelayan akan mengadakan penangkapan ikan besar-besaran. Mereka telah membuat jala, pancing dan bubu sebanyak-banyaknya. Oh ikan, itulah yang menjadi buah pikiranku selama ini. Karena itu ikan-ikan, aku hanya dapat berpesan, berhati-hatilah kalian menghadapi bencana yang bakal tiba. Aku berdosa tidak bisa melindungi agar kalian dapat menyelamatkan diri masing-masing terhadap nelayan yang serakah itu."
Mendengar berita itu alangkah sedihnya hati para ikan. Mereka saling bertangisan di hadapan bangau sambil meratap-ratap. Oh bangau, tiadakah engkau dapat memberi pertolongan agar kami dapat terlepas dari bencana itu? Hm, ikan-ikan, aku punya akal. Aku bersedia memberi pertolongan, memindahkan kalian satu persatu ke danau lain tak jauh dari sini.Karena rasa takutnya terhadap bencana yang akan menimpa ikan-ikan itu, maka satu-persatu ikan-ikan diterbangkan. Tetapi bangau itu tidak terbang menuju tempat yang dijanjikan. Melainkan dibawanya ke sarang mereka. Disana dengan lahapnya dimakannya ikan-ikan itu. Demikian seterusnya,sampai ikan-ikan di danau itu habis.
Kini tinggallah seekor ikan lagi di danau itu yang belum dipindah. Iapun dibawa terbang oleh bangau. Tapi serentak ia hendak menukik kesarangnya, ikan itu melihat banyak sekali darah dan duri-duri kawannya disana. Tahulah ikan itu, bahwa iapun hendak dimangsa bangau yang serakah itu. Ketika bangau itu menukik turun, dan berjalan kearah kawan-kawannya, tiba-tiba ada seorang pemburu liar menembak bangau itu. Ia pun menggelepar tak berdaya. Darahnya mengucur. Jadi bangau itu binasa juga, dan akhirnya ikan itu terlepaskan dari jepitan paruh si burung bangau.


Selengkapnya...

Media 2 Dimensi

Senin, 06 Juni 2011 · 0 komentar

 Media 2 dimensi
Adalah media yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Media itu antara lain adalah bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik.
Contoh :
Topik : Lingkungan Alam dan Buatan

1. Lingkungan Alam
Segala sesuatu yang ada di alam dan diciptakan oleh Tuhan. Antara lain adalah :
a) Pegunungan
Bentang alam yang berupa deretan gunung yang besambungan dan termasuk dataran tinggi.












b) Sungai












c) Danau
Danau terjadi karena adanya cekungan di alam yang terisi air, baik dari air hujan maupun dari mata air yang ada di tempat tersebut.












d) Pantai
Daerah perbatasan antara laut dan daratan.














e) Laut
















2. Lingkungan Buatan
Segala sesuatu yang dibuat oleh manusia dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Contohnya:
a) Waduk
















b) Lahan pertanian











 c) Tambak









d) Perkebunan











e) Pemukiman













• Cara Memelihara Lingkungan
1. Menjaga kelestarian air
Misalnya, dapat dilakukan dengan tidak membuang sampah di sungai, melakukan penghijauan, menggunakan air sesuai kebutuhan, dan mengalirkan air bekas cucian ke saluran pembuangan.
2. Menjaga kelestarian udara
Melakukan penanaman pohon di pinggir-pinggir jalan, pabrik-pabrik menggunakan cerobong asap, dll.
3. Menjaga kesuburan tanah
Melakukan pemupukan tanah, tidak membuang sampah sembarangan, dll.
Selengkapnya...

Pernak Pernik Wallpaper

Pernak Pernik Wallpaper
KoreanGirl

my PicT

my PicT